Oleh : M. Ilham Riyadi
Sudahkan anda mengenal
dengan penyakit yang sangat marak saat ini, penyakit ini sangat diperbincangkan
oleh banyak orang karena sudah banyak korban yang terkena penyakit ini. Mari
kita mengenal lebih dalam tentang penyakit Difteri.
Difteri adalah infeksi
bakteri yang umumnya menyerang selaput lender pada hidung dan tenggorokan,
serta terkadang dapat mempengaruhi kulit. Penyakit ini sangat menular dan
termasuk infeksi serius yang berpotensi mengancam jiwa yaitu berdampak
kematian.
Menurut World Health
(WHO), sudah tercatat ada 7.097 kasus difteri diseluruh dunia dan indonesi
telah tercatat 3.353 kasus, sejak tahun 2011 sampai 2016 angka ini menempatkan
Indonesia dalam urutan kedua setelah india dengan jumlah kasus difteri
terbanyak. Dari 3.353 orang menderita difteri, dan 110 di antaranya meninggal
dunia. Hampir 90% dari orang yang terinfeksi . tidak memiliki riwayat imunisasi
difteri yang lengkap. Serang-banten sudah melakukan vaksin serentak karena,
banyaknya kasus yang di temukan terutama tanggerang sebanyak 25 kasus, serang
sebanyak 12 kasus, kota tanggerang sebanyak 8 kasus, tanggerang selatan
sebanyak 4 kasus, lebak sebanyak 3 kasus dan pandeglang sebanyak 9 kasus. Total
69 kasus dan 9 orang meninggal terkena penyakit difteri. (11/12/2017)
Difteri salah satu
penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi dan imunisasi ini adalah wajib
pemerintah. Imunisasi difteri yang di kombinasikan dengan prtusis (batuk rejan)
dan (tetanus) ini disebut imunisasi DTP.
Penyebab
penyakit Difteri
Penyebab penyakit
difteri yaitu karena bakteri Corynebacterium diphtheria yang dapat mudah
menyerang bagi orang yang tiak mendapatkan vaksin difteri. Beberapa cara yang
harus diwaspadai terhadap penularannya.
·
Terhirupnya udara bersin dan batuk dari orang yang
mempunyai penyakit difteri.
·
Barang yang sudah terkontaminasi oleh bakteri, seperti
mainan dan handuk yang rentan dalam pemakaian.
·
Sentuhan langsung pada luka yang terbuka akibar
difteri di kulit penderita.
Bakteri ini akan membunuh
sel-sel sehat dalam tenggorokan sehingga akan menjadi sel-sel mati. Disamping
itu akan menghasilkan racun yang berpotensi merusak jantung, ginjal, dan sistem
saraf.
Gejala
penyakit Difteri
Munculnya gejala
memiliki rentan waktu sejak bakteri masuk dalam tubuh sampai gejala muncul 2
hingga 5 hari. Gejala dari penyakit difteri ini meliputi:
· Sulitnya dalam bernafas
·
Sakit tenggorokan dan sulit saat makan
·
Suara menjadi serak
·
Kelenjar getah bening membesar
·
Tenggorokan dan amandel tertutup dengan membrane abu-abu
·
Pencegahan
Difteri dengan Vaksinasi
Langkah pencegahan
paling efektif untuk penyakit ini yaitu dengan vaksin. Pencegahan difteri
tergabung dalam vaksin DTP. Vaksin ini meliputi difteri, tetanus, dan pertusis
atau batuk rejan.
·
Imuniasasi DPT sebanyak 3x pada anak umur 1 tahun.
·
Saat umur 1-5 tahun mendapatkan imuniasis 2x.
·
Pada siswa SD, imunisasi ulang melalui program bulan
imunisasi anak sekolah (BIAS).
·
Imunisasi ulang setiap umur 10 tahun, termasuk orang
dewasa.
Perlindungan tersebut
umunya dapat diberikan kepada anak karena rentan terkena bakteri tidak menutup
kemungkinan juga untuk orang dewasa, jadi waspadai penyakit difteri dengan jaga
kesehatan, pola hidup sehat dan tidak lupa untuk imunisasi dalam vaksin DTP.
Comments
Post a Comment